BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 06 Januari 2010

my first wet dream


Bogor - My First Wet Dream (MFWD) band Kota Bogor yang dimotori lima musisi muda ini semakin eksis menghentak panggung-panggung event kota hujan dengan menghadirkan musik bergenre Pop Punk. Band yang formasinya diisi Adit (vocal), Inizz (rhythm guitar), Uun (melody guitar), Andi (bass), dan Andre (drum) ini dibentuk pada 2005. Menurut Inizz, band seperti Starting Line dan Rocket Rockers merupakan beberapa band yang mampu meng-influence mereka dalam bermusik.”Salah satu perbedaan pada musik kami adalah, kami memasukan sound piano di aransemen lagu-lagu MFWD,” ujar Inizz, satu-satunya personil perempuan di band itu kepada Jurnal Bogor, kemarin.Sementara untuk lirik, imbuhnya, tema lagu-lagu band tersebut banyak bercerita tentang cinta dan persahabatan, dengan dibalut lirik yang catchy. Salah satunya ialah Waiting for Nothing, lagu dengan beat lembut yang didominasi unsur piano, sekaligus merupakan salah satu single mereka yang melejit.”Lirik kami memang lebih banyak diinspirasi oleh tema cinta dan persahabatan. Waiting for Nothing salah satunya, lagu itu bercerita tentang perasaan cinta seseorang, yang sayangnya nggak kesampaian,”ujar sang vokalis, Adit.Band yang kini tergabung dalam Straighten Managenent itu mengaku tak menolak tawaran label manapun yang ingin bekerjasama dengan mereka. ”Indie atau Major bukan masalah, asalkan kami bisa tetap jadi diri sendiri dengan konsep musik MFWD,” tegasAdit.Ia menambahkan, di album baru nanti, mereka akan menghadirkan musik dan lirik yang lebih ceria dibanding album sebelumnya. Namun karya mereka kini bisa dinikmati lewat full album bertitel ‘Hope We’ll be “a Better We”’ (2008) yang menghadirkan 11 lagu, setelah sebelumnya bergabung di album-album kompilasi, diantaranya Putih Dalam Abu (2006), We Have No Idea 2 (2006), dan Good for Your Ears (2007).”Kami ingin masyarakat lebih merespon musik kami, walau mungkin masih banyak yang belum mengenal Pop Punk. Tapi kami justru ingin mensosialisasikan musik minor,” pungkasnya.

0 komentar: